Jumat, 20 Juni 2025

ANALISIS MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PRODUKCOCONUT SUGARPADA KUL-KUL FARM

 ABSTRAK 

 Persediaan bahan baku merupakan aset penting bagi perusahaan, kesalahan dalam melakukan perencanaannya akan berdampak dalam proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kebutuhan bersih, besar pesanan optimal, waktu pemesanan bahan baku, dan metode dengan biaya terendah. Teknik analisis deskriptif dalam penelitian ini berawal dari pembuatan Jadwal Induk Produksi, penentuan kebutuhan bersih, ukuran lot, metode lot sizing optimal, hingga penentuan waktu pemesanan bahan baku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan bersih bahan baku adalah selisih antara kebutuhan kotor dengan persediaan di tangan; penentuan besarnya pesanan dengan dua metode menghasilkan PPB merupakan metode dengan biaya terendah sebesar Rp. 53.979, dibandingkan dengan metode LFL sebesar Rp 192.000; waktu pemesanan bahan baku tercantum dalam tabel MRP tiap bahan baku. Kata kunci: material requirement planning, jadwal induk produksi, lot for lot, dan part period balancing ABSTRACT Raw material inventory is an important asset for the company, a mistake in planning it will have an impact in the production process. The purpose of this research is to know net requirement, optimal order size, raw material ordering time, and lowest cost method. Descriptive analysis techniques in this study originated from the manufacture of Master Production Schedule, determining the net requirement, lot size, optimal lot sizing method, until the timing of ordering of raw materials. The results showed that the raw material requirement is the difference between gross requirement and inventory in hand; determining the size of the order with two methods of producing the PPB is the method with the lowest cost of Rp. 53,979, compared with the LFL method of Rp 192,000; the ordering time of raw materials is listed in the MRP table of each raw material. Keywords: material requirement planning, master production schedule, lot for lot, and part period balancing 6532 Kukuh Anggara Martha, Analisis Material Requirement Planning… PENDAHULUAN Semakin berkembangnya dunia industri manufaktur membuat semakin ketatnya persaingan pasar untuk mencukupi kebutuhan konsumen. Perusahaan juga dituntut untuk dapat memuaskan konsumen dengan cara menyelesaikan pesanan konsumen tepat pada waktunya. Hal tersebut perlu ditunjang dengan adanya perencanaan maupun pengendalian produksi yang baik dan didukung oleh perencanaan persediaan yang tepat. Persediaan dapat berupa bahan baku, komponen produk, barang setengah jadi, dan barang jadi. Setiap perusahaan manufaktur baik itu disengaja atau tidak, akan selalu memiliki persediaan bahan baku karena dalam menjalankan proses produksi perusahaan diperlukan bahan baku untuk diolah menjadi produk yang akhirnya mempunyai nilai tambah dengan kualitas yang terbaik. Perusahaan dengan manajemen persediaan yang baik akan menghasilkan proses produksi sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Cara yang efektif untuk mendapatkan manajemen persediaan yang baik adalah dengan melakukan perencanaan bahan baku (Jonsson dan Mattsson, 2016). Kegiatan utama dari perencanaan dan pengendalian kebutuhan bahan baku yaitu memperkirakan jumlah, waktu, dan jenis bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi sesuai dengan kebutuhan produksi dalam setiap lini produksi. Kegiatan lain dalam perencanaan dan pengendalian kebutuhan bahan baku juga meliputi pembuatan kebijakan apabila terjadi kejadian yang tak terduga dalam proses produksi sehingga dapat ditentukan langkah-langkah antisipasinya seperti penambahan pemesanan bahan baku serta penjadwalan ulang atau pengalihan jam kerja. 6533 E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 12, 2018: 6532- 6560 Perencanaan bahan baku identik dengan penjadwalan, karena penjadwalan berfungsi untuk mengelola persediaan dengan cara terbaik dan dalam jangka waktu yang optimal (Sarkar et al., 2014). Perencanaan dan pengendalian bahan baku memiliki banyak manfaat bagi perusahaan yang mau menerapkannya. Namun, dalam dunia industri yang berkembang saat ini masih banyak perusahaan yang buruk dalam melakukan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku, bahkan ada yang tidak menggunakan perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku dalam proses produksinya. Kurangnya koordinasi antar fungsi perencanaan akan mengakibatkan beberapa masalah dalam perusahaan diantaranya persediaan yang berlebih, layanan pelanggan yang buruk, dan utilitas kapasitas tidak mencukupi (Kannegiesser dan Gunther, 2011). Buruknya perencanaan persediaan bahan baku pada sebuah perusahaan juga dapat memunculkan masalah-masalah khusus dalam persediaan. Masalah-masalah yang seringkali terjadi seperti proses produksi yang terhenti, kerusakan persediaan, hingga kehilangan persediaan diakibatkan oleh perencanaan bahan baku yang buruk. Berdasarkan hal tersebut, guna menghindari masalah yang ditimbulkan perlu digunakan suatu konsep yang dapat melakukan perencanaan dan pengendalian bahan baku dengan baik, yaitu dengan menggunakan sistem Material Requirement Planning (MRP). Menurut Rangkuti (2004:114), Material Requirement Planning merupakan alat untuk melakukan sebuah perencanaan produksi untuk menentukan waktu pemesanan serta jumlah bahan yang dipesan untuk memenuhi kebutuhan tiap komponen produk yang diproduksi. Material Requirements Planning bertujuan 6534 Kukuh Anggara Martha, Analisis Material Requirement Planning…] untuk penjadwalan kebutuhan produksi yang efisien sehingga bahan baku, komponen, dan sub-assemblies dapat diberikan dalam jumlah yang tepat dan pada waktu yang tepat (Olaore dan Olayanju, 2013). Sistem Material Requirement Planning juga memberikan informasi yang sesuai untuk manajer persediaan dan produksi (Panizzolo dan Garengo, 2013). Sistem ini juga membantu perusahaan manufaktur menentukan dengan tepat kapan dan berapa banyak bahan yang akan dibeli dan diproses berdasarkan analisis pesanan penjualan, pesanan produksi, persediaan saat ini, dan peramalan (Gharakhani, 2011). Dasar dari sistem MRP adalah mempercepat laju material bila jadwal produksi secara keseluruhan dibatasi oleh waktu, dan memperlambat bila kebutuhan material tersebut belum dibutuhkan dalam proses produksi, namun dalam penerapannya MRP harus didukung oleh sumber daya yang sangat memadai diantaranya yaitu, struktur produk yang lengkap dan jelas serta fasilitas produksi yang siap. Limbong et al. (2013), Susatyo dan Triana (2016), Surianto (2013), Abrianto dan Riandadari (2017), Dewi dan Saroso (2016), Wahyuni dan Syaichu (2015) Astana (2007), Theresia dan Salomon (2015), Prayogo dan Riandadari (2016), serta Bregni et al. (2013) menemukan bahwa melalui penerapan teknik lot-sizing yang merupakan proses dari MRP dapat menjamin ketersediaan bahan pada saat dibutuhkan serta dapat meminimalisasi persediaan dan biaya persediaan dalam suatu proyek. Hasil penelitian dari Anggriana (2015) menemukan bahwa teknik MRP lebih baik dalam penentuan material atau bahan baku bagi produk karena memiliki biaya pengadaan lebih rendah dibandingkan dengan yang dilakukan 6535 E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.- , No.-, 2018

ANALISIS MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PRODUKCOCONUT SUGARPADA KUL-KUL FARM

 ABSTRAK   Persediaan bahan baku merupakan aset penting bagi perusahaan, kesalahan dalam melakukan perencanaannya akan berdampak dalam pros...